Np: ...
(Bukan puisi bukan pula sajak. Entah apa)
Kau duduk disamping keyboard matic
Menyandar dengan sebatang rokok dibibir
Senyummu kaku kepadaku! tiada bernyawa sedikitpun juga!
Hanya sebuah guratan kecewa yang kudapat
Setelah semua usai, jendela dan pintu tersibak
Semuanya bubar, kecuali kau yang masih setia dengan sebatang rokok
Pencabut nyawa!
Kamu atau aku yang kecewa?
Semuanya sama! Kau tetap berlaku demikian
Cuek! Tiada senyum terindah sedikitpun juga!
O alah!
Aku tertipu.. aku benar-benar tertipu!
Sedikit memalukan memang! Tapi inilah faktanya
Aku cemburu. Aku dikekang oleh kecemburuan fana.
Jelas kau menampik semua itu
Kau anggap aku hanya sebangsa itik buruk rupa
Si buruk rupa yang selalu menghayal di awang-awang!
Jelas sekali kau kecoh aku
Kau boleh mainkan
berbagai lagu pengundang rindu
Tapi dalam hatimu? Sama
saja! semua tak berlaku!
Ini baru awal? Atau sudah
diambang akhir?
Aku ingin ending yang
biasa-biasa saja!
Benar!
Lihatlah disini aku penuh
luka!
Berdarah!
Kau mungkin tak tahu apapun
itu!
Ini mungkin berbekas!
Oh ya? ya! aku takkan
bimbang sedikitpun juga
Aku mulai membencimu saat
ini juga sayang!
Tidak!
Aku tidak membencimu.
Hanya saja aku terluka.
Parah!
Dan kini, entahlah!
Semua melihat! Semua tertawa padaku!
Garang!
Dan disini, didepan hembusan angin Danau Singkarak
Aku duduk sendiri
Merenung nasib. Benar-benar merenung.
Aku gila? Atau
sebaliknya?
Aku masih waras uda..
Hanya saja kedewasaan
itu benar belum tampak
Belum tampak sisinya
Belum tampak
kebenarannya
Ya. benar-benar belum
dewasa.
Oh.. inikah danau cinta?
Cinta? tidak!
Sayang? Iya!
Aku limbung. Tak tahu harus memulai dari mana
Uda.. oh uda!
Begini rasanya. Benar-benar bingung aku
dibuatnya
Aku sayang uda.
Benar-benar aku yang dibuat gila saat ini
Gila? Oh tidak! jelas bukan!
Beginilah! jika pikiran benar-benar terusik
Akupun bingung sendiri
Kau atau diriku yang memulai?
Sama-sama.
Lihatlah angin berhembus di tepian Danau Singkarak
Mengalun merdu. Rinduku terbawa angin.
Aku jelas-jelas terpuruk dalam kenyataan.
Impian semu tak berwujud
Masihkah ada aku dimatamu?
Atau hanya segurat kecewa?
Dan muka memelas penuh amarah bergelora
Aku dan saat ini juga. –bimbang
Bertanyalah pada tepian Danau Singkarak!
Tepian Danau Singkarak, 16 juni 2012
Ini bukan hanya sebingkai kata.
BalasHapusSesuatu.. :)