This is a story of classical motivation by Sepri Ayu Flow.With tears, from both my eyes and my heart, while remembering that story, i want to dedicated for all of you! Hands that touch me. Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.netBlinkie Graphics Generator at TextSpace.net @AyuFloww's Update: Sampai ke Ujung Dunia

Minggu, 19 Mei 2013

Sampai ke Ujung Dunia

Barusan, saya menonton sebuah film layar lebar garapan Monty Tiwa yang berjudul Sampai Ujung Dunia.


Terharu sekali menontonnya sampai-sampai air mata tak bisa dibendung karenanya. I don't know... entah karena ini kisah seperti familiar dalam kehidupan saya atau bagaimana. Saya tidak bisa stop menontonnya karena dari awal saya sudah penasaran dengan kisah yang disuguhkan.
Menonton film ini mengingatkan saya pada brotha saya (kakak kelas saya sekaligus sahabat saya sewaktu masih di SMA) yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

Awal cerita dimulai dengan pertemuan tiga anak kecil yang akhirnya menjadi sahabat. Annisa, gadis kecil yang selalu kehilangan teman-temannya di panti asuhan karena diadopsi. Kesendirian selalu mengungkungnya dan dia sering sakit-sakitan. Pada saat itulah, Daud dan Gilang selalu berada disisi Annisa menyemangati dan memberi warna hari-harinya. Annisa ingin sekali untuk ke Belanda menemui orang tuanya disana. Setiap bulan ia selalu menerima surat (dan ternyata surat itu dibuat oleh ibu panti yang selama ini mengasuhnya, agar ia tidak merasa sendiri, dan hal itu membuat Annisa cukup kecewa).
 Annisa, Daud dan Gilang mereka tumbuh dewasa bersama. Tanpa disadari, Daud maupun Gilang menyimpan rasa suka di hati mereka masing-masing pada Annisa. Dan karena hal itu, mereka harus berkompetisi untuk mendapatkan Annisa. Tapi, Annisa tidak ingin persahabatan yang sudah mereka bangun baik-baik itu runtuh begitu saja. Begitu banyak perselisihan yang terjadi antara Daud dan Gilang. Cerita terus berlanjut dan ... Annisa berkata pada Daud dan juga Gilang saat ia melerai perkelahian antara keduanya di kantor tempat ia bekerja, "Siapa yang pertama kali membawa aku ke Belanda dengan uang sendiri, dia yang akan aku pilih!" Hal itu membuat mental Gilang yang selama ini tidak begitu serius memandang hidup menjadi kepikiran. Begitupun Daud yang hanya dari keluarga pas-pasan. Dia punya adik-adik yang harus disekolahkan. Untuk melanjutkan kuliah saja, sekonyong-konyong ayahnya sudah menegaskan agar ia dapat bersabar.
Akhirnya dengan tekad sekuat baja, mampulah ia meraihnya dengan Daud yang bersekolah di Pelayaran dan Gilang di Penerbangan. Awal-awal bersekolah mereka memang menemui banyak rintangan. Para senior yang  galak dan tidak segan-segan memberikan berbagai hukuman pada siapa saja yang dianggap melanggar.
Saat Daud dan Gilang bersekolah itu, mereka tidak tahu bahwa Annisa menderita penyakit yang cukup serius. Annisa memilih untuk menyembunyikannya dari lelaki berdua itu yang amat ia sayangi.
Saat-saat libur, Daud dan Gilang selalu menyempatkan diri untuk menemui Annisa. Bahkan, Daud harus terpaksa bolos dari asrama untuk merayakan ulang tahun Annisa bersama Gilang dan juga Ibu panti yang pernah mengasuhnya dulu. Disanalah, Daud kembali merasa cemburu atas intensnya Annisa dan Gilang. 
Cinta segitiga itu terus berlanjut sampai Daud dan Gilang lulus. Annisa tidak datang pada saat-saat kelulusan mereka. Setelah membuat keputusan, akhirnya Daud dan Gilang sepakat untuk menemui Annisa. Tapi, setelah mendengar penuturan ibu kos ternyata Annisa masuk rumah sakit. Mereka lalu ke rumah sakit dan menemui gadis yang amat disayanginya itu terbujur lemah diatas dipan.
Setelah mendengarkan penuturan dokter, barulah Daud dan Gilang mengetahui sakit apa yang diderita oleh Annisa yang selama ini ia sembunyikan. Suster datang dan mengatakan Annisa sudah siuman. Daud dan Gilang langsung bergegas untuk menemuinya. Disanalah...saya kira Annisa meninggal di rumah sakit itu. Tapi, di ending-nya Annisa hadir dalam genggaman Gilang dan menyapa ibunya -yang selama ini sangat ingin ia temui.
Intinya : Mereka juga menyadari bahwa Annisa menyayangi mereka berdua. 
Tentu, juga harus ada yang mengalah. Cinta itu harus ditujukan pada siapa. Daud akhirnya melepas Annisa pergi bersama Gilang. Itulah keputusan terberat yang harus dibuatnya.[]
Ceritanya flashback. Seperti di potong-potong per scene. Menarik. Romantis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

τнäиκ чöü for чoυя ςomment īη thīs site αnϑ ϑont forgεt to shαre.
\(ˆ▽ˆ)/

How good life is when you do something good and greatful!